Pembuatan sabun merupakan
sintesis kimia yang paling tua. Bila gliserida lemak dihidrolisis akan
dihasilkan garam dari asam karboksilat dan gliserol, CH2OHCHOCH2OH.
Sabun yang digunakan sehari-hari merupakan campuran
garam-garam natrium dari asam lemak rantai panjang. Sabun dapat dibuat dengan
berbagai cara demikian pula komposisinya. Pada mulanya orang membuat sabun
dengan harapan sabun dapat larut dalam air, atau yang dikenal dengan larutan
sabun. Namun kenyataan nya ini bukan larutan yang sebenarnya. Larutan sabun
merupakan jenis koloid, yaitu padatan sabun yang yang terdispersi dalam air
dalam keadaan yang menggerombol membentuk agregat atau misela. Setiap agregat
mengandung beratus-ratus molekul sabun.
Molekul sabun berbentuk rantai
panjang panjang dan satu gugus ionikyang besifat sangat polar. Pada seluruh
rantai panjangnya, strukturnya tepat sama dengan molekul minyak sehingga
memiliki keakraban dengan molekul minyak (bersifat hidrofilik). Sementara pada
bagian kepala, ada sepasang atom yang bermuatan listrik yang hanya senang
bergabung dengan molekul air (bersifat hidrofobik).
Selain itu ada lagi yang namanya
detergen. Detergen mempunyai sifat yang sama dengan sabun yaitu sifat
amfipatik, ujung yang berupa hidrokarbon panjang yang bersifat non polar dan
larut dalam minyak, sedangkan ujung yang polar larut dalam air. Dalam
penggunaan nya sehari hari, sabun dan detergen digunakan dalam pembersihan,
baik dalam mencuci pakaian maupun mandi. Deterjen dan sabun digunakan sebagai
pembersih karena air murni tidak dapat menghapus atau menghilangkan kotoran
pakaian/barang yang berminyak, atau terkena pengotor organik lainnya.
Permasalahan nya :
Bagaimana proses penghilangan lemak yang ada pada pakaian dan
pada waktu kita mandi dalam proses kita mencuci, Bagaimana mekanisme reaksi nya
?